Rabu, 23 Juli 2008

Semoga Kau Tak Tuli Tuhan

Ma'af nak baru kali ini ayah sempat mencurahkannya padahal ayah sudah berniat menyusunnya jauh hari sebelum kau dilahirkan & pada saat pertama kali ayah mendengar detak jantungmu .... Sekali lagi ma'af.

Begitu halus tutur katamu
Seolah lagu termerdu
Begitu indah bunga-bungamu
Diatas karya sulam itu
Dengarlah detak jantung
Benihku yang ku tanam dirahim mu

Semua warna yang kita punya,
Segala rasa yang kita bina
Ku harap kesungguhanmu,
Kaitkan jiwa bagai bunga dikarya itu
Ku harap keikhlasanmu,
Sirami benih yang ku tabur ditamanmu
Oh jelas, rakit pagar semakin kuat tak goyah,
Walau diusik unggas

Pintaku pada Tuhan mulia
Jauhkan sifat yang manja
Bentuklah segala warna jiwanya
Diantara lingkup manusia
Diarena yang bau busuknya luka


Bukakan mata pandang dunia
B’ri watak baja padanya
Kalungkan tabah kala derita
Semoga kau tak tuli Tuhan,
Dengarlah pinta kami sebagai orangtuanya

Tidak ada komentar: