Rabu, 23 Juli 2008

You'll Be in My Heart

You'll Be In My Heart (Phill Collins)

Come stop your crying It will be all right
Just take my hand Hold it tight
I will protect you from all around you
I will be here Don't you cry

For one so small, you seem so strong
My arms will hold you, keep you safe and warm
This bond between us Can't be broken
I will be here Don't you cry

'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart
From this day on Now and forever more You'll be in my heart
No matter what they say You'll be here in my heart, always

Why can't they understand the way we feel
They just don't trust what they can't explain
I know we're different but, deep inside us
We're not that different at all

And you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart
From this day on Now and forever more
Don't listen to them 'Cause what do they know
We need each other, to have, to hold
They'll see in time I know

When destiny calls you You must be strong
I may not be with you But you've got to hold on
They'll see in time I know We'll show them together

'Cause you'll be in my heart Yes, you'll be in my heart
From this day on, Now and forever more Oh, you'll be in my heart
No matter what they say You'll be in my heart, always
Always

I'll be with you, I'll be there for you always
always and always
Just look over your shoulder
Just look over your shoulder
Just look over your shoulder
I'll be there always


---------------oooooooooOOOOOOOOOoooooooooo--------------------

Menangis .....
itu yang hanya aku bisa ....
Ketika ruang dan waktu tidak memungkinkan aku
Untuk memeluk dan mencium anakku sendiri ...

Hanya seminggu aku bersamanya,
Setelah itu aku harus kembali kepada kewajibanku
Untuk mencari nafkah demi Istri dan Anaku yang telah lahir ...

Tidak terasa sudah tiga minggu aku tidak bersamany,
Tidak sabar rasa hati ini untuk segera bertemu dengannya,
Raffa ... apa kabarmu nak ?
Raffa ... kamu sehat nak ?
Raffa ... sudah sebesar apa kamu nak ?
Raffa ... apa yang sudah kamu bisa sekarang nak ?
Raffa ... hari ini ayah akan datang padamu nak ?
Raffa ...

Semoga Kau Tak Tuli Tuhan

Ma'af nak baru kali ini ayah sempat mencurahkannya padahal ayah sudah berniat menyusunnya jauh hari sebelum kau dilahirkan & pada saat pertama kali ayah mendengar detak jantungmu .... Sekali lagi ma'af.

Begitu halus tutur katamu
Seolah lagu termerdu
Begitu indah bunga-bungamu
Diatas karya sulam itu
Dengarlah detak jantung
Benihku yang ku tanam dirahim mu

Semua warna yang kita punya,
Segala rasa yang kita bina
Ku harap kesungguhanmu,
Kaitkan jiwa bagai bunga dikarya itu
Ku harap keikhlasanmu,
Sirami benih yang ku tabur ditamanmu
Oh jelas, rakit pagar semakin kuat tak goyah,
Walau diusik unggas

Pintaku pada Tuhan mulia
Jauhkan sifat yang manja
Bentuklah segala warna jiwanya
Diantara lingkup manusia
Diarena yang bau busuknya luka


Bukakan mata pandang dunia
B’ri watak baja padanya
Kalungkan tabah kala derita
Semoga kau tak tuli Tuhan,
Dengarlah pinta kami sebagai orangtuanya

Selasa, 01 Juli 2008

21 Juni 2008 (11.11 wib)

Puncak (Villa Hosana - Coolibah), 21 Juni 2008

Pukul 04 Pagi - pukul 05 pagi wib.

Sekitar pukul 4 pagi wib ketika tidur mulai terlelap dan badan mulai beristirahat setelah seharian berkerja (dari pukul 08 pagi sampai dengan pukul 01 pagi wib) tiba - tiba HP berdering membangunkan dan mengejutkanku.

Sambil berbaring malas dan bertanya-tanya "siapa sih yang menelepon pagi - pagi buta begini ? ngeganggu orang yang baru tidur aja! kurang lebih begitulah kata - kata yang keluar dari hati ini, sambil tetap berbaring malas segera kulihat nama yang muncul di layar HP & begitu kubaca nama yang muncul adalah nama istriku (Cinta Koe) segera kutolak panggilan tersebut & ku tekan beberapa tombol HP untuk melakukan pangggilan ke no HP istriku.

Nada sambung dari HP istriku terdengar di telinga dan ketikaku dengar suara istriku berkata "Yah aku kenapa ya?...kayak ngompol tapi dari tadi kok gak berhenti - berhenti deres banget dan banyak banget sampai - sampai membasahi kasur?" (istriku sedang hamil tua kurang lebih 9 bulan jalan).

Sontak aku kaget & terbangun duduk dari tempat tidur, hilang sudah semua capek & ngantuk ketika mendengar kata - kata istriku itu, segera ku bertanya "kamu sudah telepon Ibu?...apa kata ibu.."

Diantara rasa cemas, takut, khawatir dan penuh ketegangan kucoba untuk tenang dan berfikir keras apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan jawaban dari begitu banyak pertanyaan yang muncul dibenakku ini ; "ada apa ini..., istriku kenapa..., apa yang sedang terjadi..." & banyak lagi pertanyaan - pertanyaan yang muncul.

Kucoba hubungi no HP si om (simbah leo) untuk membangunkannya & meminta bantuannya untuk menemani istriku agar dia tenang dan mau mengantarkan istri ke rumah sakit. Berkali - kali kuhubungi no si om tapi tidak diangkat - angkat dalam hati aku berkata "Dia pasti baru tidur setelah begadang nonton pertandingan sepak bola Euro di TV" dengan berfikir keras & berdoa memohon Kepada Yang Maha Mengatur dan Berkehendak ku coba untuk menelepon gardu satpam di tempat kostku (Bandung) & ternyata hasilnya sama telepon gardu satpam pun tidak ada yang mengangkat / menerima.

Marah, cemas, takut dan khawatir atas apa yang terjadi pada istriku dan apa yang bakal terjadi, ku coba menghubungi Dr Ali (dokter kandungan istriku), ibu mertua & istriku dengan menggunakan fasilitas SMS. Sambil berSMS ria tetap ku coba hubungi no HP si om & tetap sama tidak diangkat - angkat juga & ketika kucoba hubungi no telepon gardu satpam akhirnya ada yang mengangkat juga dengan segera aku berkata "Halo..ini dengan siapa ya? oh dengan mang udin...Mang udin saya minta tolong bangunkan si Leo saya tidak tahu dia tidur dikamar mana tapi tolong bangunkan dan suruh dia segera ke kamar Kelana secepatnya dan sekarang juga...Makasih ya mang udin".

Adzan Subuh bergema dari Masjid penduduk sekitar Villa Hosana - Coolibah.